KUNJUNGAN KE MUSEUM GAJAH



Sabtu, 31 Oktober 2015 Kami sekelompok, yang terdiri dari Dwi Rosita , Elisa, Hardian Ekawati, Yuly, dan Afina Romadhona. Kami sekelompok tertarik melakukan kunjungan ke MUSEUM NASIONAL INDONESIA di Jl. Medan Merdeka dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah kami yaitu IBD (Ilmu Budaya Dasar).

Untuk bisa menempuh perjalanan ke museum gajah kami sekelompok memilih akses yang mudah yaitu naik kereta api dari Stasiun Pancasila menuju Stasiun Juanda. Setelah tiba di Stasiun Juanda, terlihat ada warung makan “SOTO MADURA” di pinggir jalan. Wah kebetulan sekali perut kami lapar bukan main. Daripada nanti pingsan lebih baik kami menyiapkan amunisi sebelum berperang. Setelah makan siang selesai, kami meneruskan perjalanan dengan menaiki “BUS KELILING IBU KOTA” yang di desain begitu apik layaknya bus yang ada di kota LONDON yang bertingkat. Bedanya bus ini tertutup, fasilitas yang cukup memadai dan yang terpenting full AC hehehe. Hampir setengah jam kami mengantre dengan penumpang lainnya lho. Bus ini memang dikhususkan untuk berwisata keliling monas untuk wisatawan, dan tidak dipungut biaya sepeser pun (FREE) jadi wajar saja kalau banyak yang ingin menaiki bus ini. Bukan warga jakarta namanya jika belum pernah mencoba menaiki bus ini hehe dijamin ketagihan!


Akhirnya kami tiba di tempat tujuan setelah berkeliling jakarta melewati bundaran HI. Tepat sekali kami berhenti di depan MUSEUM NASIONAL. Pemandangan awal yang begitu menyegarkan mata dan menggugah semangat untuk melakukan penelitian. Bangunan kokoh bercat putih, ornamen keramik yang bernilai seni, dan tanaman hijau yang menyegarkan membuat saya semakin penasaran “sebetulnya di dalam ada apa saja, sampai ramai pengunjung seperti itu?”. Bayangkan saja banyak sekali pengunjung dari berbagai belahan dunia, seperti turis Australia, China, Jepang, Irak dan masih banyak turis lainnya lagi.

Waktu Kunjungan
Senin dan hari besar nasional : Tutup
Selasa - Jum'at : 08.00 - 16.00
Sabtu - Minggu : 08.00 - 17.00

Tiket Masuk
1. Pengunjung Perorangan :
a. Dewasa : Rp 5.000,-
b. Anak-anak : Rp 2.000,-

2. Pengunjung Rombongan (minimum 20 orang)
a. Dewasa : Rp 3.000,-
b. Anak-anak (TK s.d. SMA) : Rp 1.000,-

3. Pengunjung Asing : Rp 10.000,-


Nah, rincian harga diatas sangat amat terjangkau bukan?

Bagi kami harga Rp5000.- bukanlah harga yang mahal, justru itu merupakan harga yang terjangkau. Ya memang kebanyakan museum di jakarta tidak dikenakan biaya masuk tetapi dengan kita membayar sesuai dengan tarif diatas hasilnya akan sebanding dengan setelah apa yang kita dapatkan di dalam museum, lagipula dengan membayar kita sudah dapat membantu perekonomian Indonesia lho. Setelah beberapa menit berjalan kecil, kami disuguhkan dengan berbagai serba serbi menarik semacam merchandise. Jadi disana juga sedang diadakan pameran sekaligus bazar bagi yang ingin berbelanja. Sayangnya kami mahasiswi, uangnya lebih baik kami simpan rapat-rapat ya meskipun lapar mata hehe.

Pameran yang sedang diadakan di dalam MUSEUM NASIONAL 



 Museum Nasional Indonesia memiliki 2 gedung yaitu Gedung A dan Gedung B. Gedung A hanya ada di lantai bawah. Di dalam Gedung A, ada 6 koleksi di enam ruangan berbeda yang bisa kita gali lebih dalam ketika sudah berkeliling. Anda akan terpikat dengan suasana di dalam museum ini yang begitu mengagumkan! Semua kekayaan SDM di Indonesia akan terlihat semuanya disini. Koleksi sejarah, tekstil, keramik, etnografi, prasejarah, dan arkeologi serta ratusan bahkan ribuan patung-patung mulai patung Ganesha saat masuk kedalam pintu dan kemudian disamping kanan kiri patung Ganesha kita bisa melihat lain halnya.

Ada 4 lantai dari tujuh lantai di Gedung B yang dikhususkan untuk memajang ribuan koleksi yang dikategorikan menjadi berbagai unsur budaya yang dipadu dengan dimensi bentuk, waktu, dan ruang. Lantai 1 Gedung B atau Gedung Arca berisi mengenai manusia dan lingkungan. Lantai 2 berisi berbagai koleksi budaya yang mengerucut pada ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi. Lantai 3, akan disuguhkan koleksi-koleksi mengenai kehidupan masyarakat dalam berorganisasi. Lantai 4 atau lantai terakhir merupakan koleksi khasanah emas dan kemarik dipajangkan.

Awalnya kami masuk ke Gedung A, disana adalah tempat arca-arca. Ada patung Siwa, Ganesha, Garuda dan masih banyak lagi. Disini terdapat patung-patung dewa-dewa dan tokoh-tokoh yang kita kenal saat belajar sejarah di bangku sekolah lho. Ruangan arca -arca ini terbuka, dengan rumput yang begitu hijau. Lalu ruangan selanjutnya, kami melihat benda-benda kecil di pajang dalam lemari kaca. Ternyata itu merupakan peralatan-peralatan yang digunakan pada masa kerajaan dahulu. Berikutnya kami melihat berbagai pajangan keramik dari Cina, Vietnam, Thailand dan Jepang. Setelah itu kami melihat miniature yang begitu detail dari rumah-rumah adat di Indonesia. Ada juga ruangan yang berisi ilmu pengetahuan manusia-manusia prasejarah. Museum ini begitu banyak hal yang dapat dipelajari.

Didalam museum diperbolehkan untuk mengambil foto, maupun berfoto. Namun ada beberapa tempat dimana kami tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar. Menurut kami, museum nasional merupakan sarana yang interaktif untuk menjadi tempat belajar. Mengapa? Karena disini kita dapat belajar sekaligus melihat langsung, tidak hanya membayangkannya saja. Barang-barang bersejarah disana sangat dijaga dengan baik, dan terlihat kebersihannya. Hanya saja patung-patung atau arca- arcanya tidak sedikit yang mengalami kerusakan. Ada bagian-bagian arca yang tampak pernah pecah. Semoga pihak-pihak museum bisa menjaga warisan budaya kita ini ya. Agar anak dan cucu-cucu kita dapat melihat warisan budaya Indonesia yang kaya ini. Tapi tidak hanya pihak museumnya, kita sebagai pengunjung harus berperilaku baik juga saat berada di museum. Jangan sampai dengan sengaja atau tidak sengaja merusaknya.



Beberapa prasasti, arca, alat musik, tempat tidur dewi, artefak, ornamen keramik, kerajinan tangan, serta rumah adat peninggalan pada zaman dahulu.
















  










Bisa kita lihat bahwa banyak sekali peninggalan prasejarah masa lampau, namun itu hanya sebagian ruangan saja yang sempat kami kunjungi karena terbatasnya waktu. Ruangan yang begitu luas tak sempat kami nikmati semua. Rasa lelah sudah menghampi, meskipun tersedia eskalator dan lift namun tetap saja kami merasa lemas. Namun cukup puas, disana kami mendapatkan banyak pengetahuan, menjadi berpikir luas akan kekayaan ini serta dapat menyimpulkan hal-hal yang kecil sekalipun.

Kami akan berbagi foto kebahagian...





Wajah-wajah yang sangat bahagia bukan?

Terima kasih sudah membaca blog kami, semoga kalian mendapatkan hal yang bermanfaat.

Komentar