PENDAHULUAN
Tatasurya kita terdiri dari matahari, sebagai pusatnya, dan
dikelilingi oleh planet – planet,satelit, meteor, debu dan gas antar planet.
Bumi merupakan salah satu planet yang menjadi bagian dari tatasurya tersebut.
Ia terletak di urutan ketiga setelah planet Merkurius dan Venus.
Bumi merupakan suatu planet yang istimewa bagi manusia. Bumi
hingga sekarang ini merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang
mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya suatu kehidupan karena adanya
ketersediaan air dan uga oksigen. Sebagaimana planet yang lain, dari jauh bumi
tampak sebagai bola yang melayang mengedari matahari yang mempunyai sebuah
satelit yang disebut bulan.
Bagaimana terbentuknya benua dan Samudra yang memunculkan
teori pergeseran benua (Continental drift) oleh Alfred I. Wegener (1915) dan
Teori lempeng tektonik (Tectonic Plate Theory) yang dikemukakan oleh Harry.
Dari penelitian – pnelitian manusia telah dapat menyimpulkan akibat yang
terjadi dari adanya Rotasi Bumi, Gerak Revolusi dan akibat dari Gravitasi Bumi.
Bagaimana terjadinya peristiwa Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan. Serta
terbentuknya Alam Semesta, terbentuknya Galaksi serta Tatasurya.
TEORI
1.
Terbentuknya Alam Semesta
·
Mikrokosmos
Tahun 1665 Robert Hooke
ilmuwan bangsa Inggris , dengan menggunakan mikroskop yang masih sederhana,
melihat bahwa gabus terdiri dari struktur gelembung berdinding seperti sarang
lebah. Rongga berdinding ini disebut sel oleh para ilmuwan sel sebagai
kota-kota kecil yang berisi bahan kehidupan. Dengan mikroskop modern dapat
dilihat bahwa sel buhkan hanya sebagai wadah kehidupan, tetapi lebih merupakan
bahan kehidupan. Saat ini belum ada ahli kimia yang mampu meniru produksi
antibody tertentu padahal merupakan kegiatan rutin setiap hari.
Tahun 1869 Friedrich
Miescher seorang ahli biokimia berhasil memisahkan suatu zat dari inti sel. Zat
ini sekarang oleh para ilmuwan dinamakan asam deoksiri bonykleat atau disingkat
dengan DNA yang merupakan rantai antara zat bernyawa dan tak bernyawa.
·
Makrokosmos
Tiga teori tentang
terbentuknya alam semesta yaitu
A. Teori Big
Bang
Teori ledakan yang sangat
hebat, kemudian bagian-bagiannya berputar membentul galaksi-galaksi.
Teori ini bertolak dan asumsi adanya suatu massa yang sangat besar sekali dan mempunyai
berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat karena ada reaksi inti.
Massa itu kemudian bergerak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi puat
ledaka. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserakan itui terbentuk
menjadi kelompok-kelompok galaksiyang ada sekarang. Mereka terus bergerak
menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan
bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
B. Teori Steady State
Teori Steady State mengatakan
bahwa galaksi-galaksi menjauh dan dunia ini mengembang, kemudian disela-selanya
akan muncul galaksi-galaksi baru.
C. Teori
Osilasi
Teori Oscililation atau
teori ekspansi-kontraksi menganggap bahwa alam semesta yang terdiri dari
galaksi-galaksi ini mengalami penyusutan dan merapat kemudian meledak dan galaksi-galaksi
penyusun alam semesta ini kembali merapat lagi dan proses berulang tetapi dalam
waktu yang sangat lama, yaitu ratusan juta tahun. Teori ini berdasarkan
pemikiran bahwa ada suatu siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya.
Ekspansi ini didukung oleh adanya tenagayang bersumber dari reaksi hydrogen
yang pada akhirnya akan membentuk bebagai unsur-unsur yang terbentuk menyusut
dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.
Kedua teori BigBang maupung
Oscillation ini mendukung suatu kebenaran bahwa partikel yang ada zaman
sekarang ini berasal dari partikel yang ada pada zaman dahulu. Berdasakan teori
ekspansi dan kontraksi maka sebenarnya alam semesta ini tidak berawal dan tidak
berakhir.
2.
Pembentukan Tata Surya
Matahari adalah satu diantara jutaan bintang yang ada dalam
sebuah galaksi yaitu galaksi Bima Sakti atau Milkeyway. Beberapa teori yang telah
dikemukakan oleh para ilmuwan mengenai cara terbentuknya tata surya.
·
Hipotesis Nebular
Kant dan Laplace (1796), mengatakan bahwa tata surya
terbentuk dari kondensasi massa awan gas atau massa kabut gas yang sangat
panas. Pada proses kondensasi tersebut massa gas yang sangat jauh dari pusat
tertinggal tidak ikut tertarik kea rah pusat. Setelah mendingin pusat massa
menjadi matahari, sedangkan sejumlah massa yang tertinggal, mengelilingi pusat
(matahari) sebagai planet-planetdan benda angkas lainnya, seperti Bumi dengan
benda-benda lain yang mengelilingi planet tersebut yang berupa satelit atau
bulan. Dapat dibayngkan bahwa berdasarkan teori ini, planet Saturnus yang
dikelilingi oleh cincin Saturnus itulah yang merupakan bekal satelinya. Salah
satu keberatan dari hipotesis ini adalah ditemukan dua buah bulan pada Jupiter
dan sebuah bulan Saturnus yang berputar berlawan arah dengan rotasi
planet-planet tersebut. Hal tersebut menunjukan bahwa satelit tersebut bukan
merupakan bagian dari planetnya sesuai dengan hipotesis Laplace.
·
Hipotesis Planettesimal
Chamberlin dan Moulton berhipotesis titik tolak dari
pemikiran yang sama dengan teori Nebular yaitu bahwa system tata surya ini
terbentuk dari kabut gas yang sangat besar berkondensasi. Perbedaannya adalah
terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari
suatu badan, tetapi diasumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan sedang
lewat di dekat bintang dimana tata surya kita merupakan bagiannya. Kabut gas
dari bintang lain tersebut sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita
dan setelah lebih dingin terbentuklah benda-benda yang disebut planettesimal.
Planettesimal merupakan benda-benda kecil yang padat. Karena daya tarikl
menarik antar benda itu sendiri, benda-benda tersbut akan menggumpal menjadi
lebih besar dan panas. Hal ini disebabkan oleh tekanan akibat aku mulasi dari
massanya. Teori ini dapat menjawab pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada
Jupiter maupun pada Saturnus yang mempunyai orbit berlawana dengan rotasi
planet-planet tersebut.
·
Hipotesis Tidal
James Jeans dan Harold Jupiter mengemukakan pada tahun 1919.
Teori ini menyatakan planet merupakan percikan dari matahari, yaitu seperti
percikan matahari. Tidal terjadi karena ada 2 buah matahari yang
bergerak/melintas salingmendekat tetapi tidak sampai bertubrukan dan akibat
gaya tarik menariknya maka ada bagian yang terlepas berupa percikan-percikan
tersebut. Percikan-percikan inilah yang akhirnya menjadi planet dan benda
percikan tersebut dinamakan tidal. Tidal yang besar kemudian akan menjadi
planet tersebut disebabkan karena adanya dua buah matahari yang bergerak saling
mendekat.
Sumber cahaya yang berasal dari matahari mempunyai ukuran
yang relative besar dibandingkan dengan planet-planet yang mengitarinya. Perhatikan
betapa kecilnya bumi kita ini jika dibandingkan dengan planet Uranus, Neptunus,
Saturnus dan Jupiter. Jika keseluruhan planet dimasukkan dalam bagian dari
piringan matahari maka masih tersisa luasan yang sangat luas.
3.
Bagian-bagian Tata Surya
·
Matahari
Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata ia
tidak bulat betul. Ia mempunyai semacam ekuator dan kutub karena gerak
rotasinya. Garis tengah ekuatornya : 864.000 mil, sedang garis tengah
antarkutubnya 43 mil lebih pendek. Jarak matahari ke bumi 93.000.000 mil. Jarak
ini dipakai sebagai satuan astronomi. Satu satuan astronomi (Astronomical Unit
= AU = 93 juta mil = 14,8 juta km). Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari
kira-kira 100 kali diameter bumi. Sedangkan gaya gravitasi matahari kira-kira
30 kali gaya gravitasi bumi.
Berdasarkan perhitungan para ahli, temperatur dipermukaan
matahari sekitar 6000oC; jenis atau logam apapun yang kita kenal di
bumi ini akan lebur pada temperatur setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak
di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 jutaoC.
Pada daerah tertentu tampak ada bercak-bercak hitam. Daerah bercak hitam
menunjukkan suhu yang lebih rendah dari sekitarnya. Dengan adanya bercak hitam
itulah orang bisa menghitung kecepatan matahari mengadakan rotasi, yaitu 27
hari. Namun semakin dekat ke kutubnya ternyata semakin lambat, di dekat kutub
kecepatan rotasi adalah 34 hari. Dari kenyataan ini para ahli menyimpulkan
bahwa matahari bukan bagian dalam disebut photosfer, tebalnya kira-kira 220
mil. Dari lapisan ini terdapat semburan api yang berasal dari suatu ledakan.
Semburannya mencapai ketinggian 140.000 mil. Lapisan luar dari photosfer yang
disebut chromosfer, berwarna kemerahan dan berasal dari hidrogen pijar. Lapisan
ini mempunyai lidah-lidah api yang menjilat ke luar. Tebal chromosfer adalah
korona. Korona berupa sinar kemilauan yang tebalnya kadang-kadang melebihi
garis tengah matahari itu sendiri. Korona tampak jelas waktu gerhana matahari.
·
Asteroid
·
Komet
·
Meteor
·
Satelit
4.
Teori Pembentukan Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planetterpadat dan terbesar kelima dari
delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet
terbesar dari empat planet kebumianTata Surya. Bumi terkadang
disebut dengan dunia atau Planet Biru. Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya pada miliar
tahun pertama. Biosfer Bumi kemudian secara
perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan
terjadinya perkembangbiakanorganisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan
makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi
memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.
Teori pembentukan Bumi adalah berbagai teori yang diajukan
sebagai penjelasan asal usul terbentuknya Bumi. Banyak ilmuwan yang meneliti
dan menyimpulkan peristiwa terbentuknya Bumi, dengan berbagai teori dan hipotesis mereka.
Teori oleh Georges-Louis Leclerc
Pada tahun
1778 ahli ilmu alam Perancis Georges-Louis Leclerc, Comte de Buffon, ngemukakan bahwa
dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke
luar. Massa yang terpental inilah yang menjadi planet.
Teori Laplace
Seorang ahli Matematika dan astronomi Perancis Pierre Simon Marquis de Laplace 1796 mengemukakan Bumi terbentuk dari gugusan gas panas
yang berputar pada sumbunya, kemudian terbentuk cincin - cincin. Sebagian cincin gas tersebut,
terlempar ke luar dan tetap terus berputar. Cincin gas yang berputar akan mengalami pendinginan, sehingga
terbentuklah gumpalan - gumpalan bola yang menjadi planet - planet, termasuk Bumi.
Teori Planetisimal Hypothesis
Di kemukakan
oleh, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya T.C Chamberlain, seorang ahligeologi, yang mengatakan
matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati
oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat
matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya
relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar
akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari
massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian
lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah
bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi
dingin dan terbentuklah cincin yang lama-kelamaan menjadi padat dan disebut
planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik - menarik
dan bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk Bumi.
Teori Tidal
Dua orang
ilmuwan Inggris, James Jeans dan Harold Jeffreys, pada tahun 1918
mengemukakan teori tidal. Mereka mengatakan pada saat bintang melintas di dekat
matahari, sebagian massa matahari tertarik ke luar sehingga membentuk semacam
[cerutu].Bagian yang membentuk cerutu ini akan mengalami pendinginan dan
membentuk planet - planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Teori Weizsaecker
Pada tahun
1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli
astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang
dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian
besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat
tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan
unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. ini akan menarik unsur -
unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk
planet - planet, termasuk Bumi.
Teori Kuiper
Gerald P. Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas
yang berputar mengelilingi protomatahari adalah protoplanet. Dalam teorinya, dia juga memasukkan
unsur - unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan
protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan
mulai menggumpal menjadi planet – planet.
Teori Whipple
Fred L. Whipple, seorang ahli
astronom Amerika mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan
kabut debu aneh yang mengandung nitrogen yang sedikit kosmis yang berotasi
membentuk semacam piringan. Debu
dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya
menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan
dan kemudian membentuk planet – planet.
ANALISIS
Bumi merupakan suatu planet yang istimewa bagi manusia. Bumi
hingga sekarang ini merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang
mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya suatu kehidupan karena adanya
ketersediaan air dan uga oksigen, namun para peneliti masih mencoba untuk
mencari tahu apakah suatu hari nanti aka nada suatu planet yang bisa ditinggali
oleh manusia seperti Bumi sekarang ini.. Sebagaimana planet yang lain, dari
jauh bumi tampak sebagai bola yang melayang mengedari matahari yang mempunyai
sebuah satelit yang disebut bulan.
Bumi tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutubnya dan
menggelembung pada ekuatornya. Jari – jari dikutub bumi adalah 6.356,8km
sedangkan pada ekuatornya 6.378,2km. pepatnya bola bumi disebabkan pada saat
bumi baru terbentuk belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggeembung pada
bagian tegak lurus sumbu rotasi (ekuator).
Bumi berputar pada porosnya dengan arah barat-timur san
sekali putaran memerlukan waktu 23 jam 36 menit 4 detik. Gerakan Bumi berputar
pada porosnya disebut rotasi Bumi. Bumi disamping berputar pada porosnya, juga
berputar mengintari matahari dan sekali berputar memerlukan 365,25 hari,
gerakan bumi berputar mengintari matahari disebut revolusi Bumi. Bumi mempunyai
gaya berat dan gaya berat tersebut dinamakan grativasi
Matahari
ini sangat penting bagi kehidupan di bumi karena :
·
Merupakan sumber sinar dan
sumber panas (energi) utama bagi bumi. Minya bumi dan batu baru itu sebenarnya
juga berasal dari energi matahari pada zaman dahulu diserap oleh tumbuhan atau
binatang.
·
Matahari mengontrol
stabilitas peredaran bumi berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan,
tahun serta juga mengontrol peredaran planet lain.
·
Matahari adalah bintang yang
terdekat, maka dengan mempelajari matahari kita secara tak langsung dapat
memahami bintang-bintang lain.
Planet-planet
anggota tata surya dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu :
·
Planet dalam (inner planets)
yang meliputi ; Mercurius, Venus, Bumi, dan Mars.
·
Planet luar (outer planets)
yang meliputi : Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, sementara Pluto masih
menjadi bahan perdebatan pada akhir-akhir ini apakah dia termasuk planet luar
atau anggota dari sistem tata surya yang lain, atau ada anggapan sekarang
Pluto adalah bagian lain dari Asteroid. Planet dalam pada umumnya berukuran
kecil tetapi relatif padat, sedangkan planet luar berukuran besar walaupun
mempunyai massa jenis yang kecil.
Komentar
Posting Komentar