B.
Sistem
Informasi Manajemen (SIM) dan Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
Sumber : eductioncare.wordpress.com
1.
Definisi SIM
dan SPK
1.1.
Definisi SIM
Menurut
Ranatarisza dan Noor (2013) sistem informasi manajemen berkepentingan dengan
penyediaan informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk membantu
pengambilan keputusan bagi berbagai tingkatan manajemen dalam suatu organisasi
atau perusahaan.
Menurut
Raden Sanjoyo (dalam Djahir dan Pratita, 2014) sistem informasi manajemen
adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Menurut
Al Fatta (2007) sistem informasi manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu
alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat
bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan
keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian
kegiatan operasi subsistem perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada
proses.
Menurut
Roos (dalam Djahir dan Pratita, 2014) sistem informasi manajemen adalah suatu
kelompok orang, seperangkat pedoman dan petunjuk, peralatan mengolah data,
memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data untuk mengurangi
ketidakpastian pada pengambilan keputusan dengan menghasilkan informasi untuk
manajer pada waktu mereka dapat menggunakannya dengan paling efisien.
Menurut
Handoko (dalam Djahir dan Pratita, 2014) sistem informasi manajemen bagi
manajemen, informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk
membentuk proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan
operasional organisasi dilaksanakan dengan efektif.
Berdasarkan
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen adalah sebuah
sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted)
untuk menyajikan informasi dalam mengolah data, memilih, menyimpan, mengolah,
dan mengambil kembali data dengan akurat dan tepat waktu untuk membentuk proses
pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan operasional
organisasi dilaksanakan dengan efektif.
1.2.
Definisi SPK
Menurut
Turban (dalam Marimin, 2004) mendefinisikan SPK sebagai suatu sistem interaktif
berbasis computer yang dapat membantu para pengambil keputusan dalam
menggunakan data dan model untuk memecahkan masalah yang bersifat tidak
terstruktur.
Menurut
Minch dan Burns (dalam Marimin, 2004) SPK adalah konsep spesifik sistem yang
menghubungkan komputerisasi informasi dengan para pengambil keputusan sebagai
pemakainya.
Menurut
Utama (2017) SPK membuat para pengambil keputusan melakukan proses pembuatan
keputusan dengan cara benar, berazaskan prinsip-prinsip kelogisan,
kerasionalitasan, berbasis analisis, dan kecermatan yang tinggi atas
perhitungan dan keterlibatan parameter-parameternya. Sehingga dihasilkan
keputusan yang objektif yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis dan
saintis.
Menurut
Marimin (2004) dapat diindikasikan empat karakteristik utama dari SPK yaitu:
1.2.1.
SPK
menggabungkan data dan model menjadi satu bagian
1.2.2.
SPK dirancang
untuk membantu para manajer dalam proses pengambilan keputusan dari masalah
yang bersifat structural
1.2.3.
SPK lebih
cenderung dipandang sebagai penunjang penilaian manajer dan sama sekali bukan
untuk menggantikannya
1.2.4.
Teknik SPK
dikembangkan untuk meningkatkan efektivitas dari pengambil keputusan
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
SPK adalah suatu sistem interaktif berbasis computer yang menghubungkan
komputerisasi informasi dengan para pengambil keputusan sebagai pemakainya membuat
para pengambil keputusan melakukan proses pembuatan keputusan dengan cara
benar, berazaskan prinsip-prinsip kelogisan, kerasionalitasan, berbasis
analisis, dan kecermatan yang tinggi atas perhitungan dan keterlibatan
parameter-parameternya serta dengan empat karakteristtik utamanya.
2.
Konsep SIM dan
SPK
2.1.
Konsep SIM
2.1.1.
Sistem Life
Cycle
Konsep
System Life Cycle ini merupakan
konsep pengembangan yang paling banyak digunakan para pengembang sistem
informasi. Konsep ini mengambil analogi siklus kehidupan mausia yaitu, proses
kelahiran, tumbuh berkembang dan akhirnya wafat. Siklus memberikan gambaran
bahwa siklus demikian dapat juga diterapkan pada sistem informasi.
2.1.2.
Traditional
System
Sumber : Suryana (2012)
2.1.3
Model SDLC
SLC
adalah suatu proses evolusioner dalam menerapkan sistem/subsistem infromasi
berbasis computer. Tahap-tahap dalam sistem ini meliputi :
2.1.3.1.
Tahap
Perencanaan
2.1.3.2.
Tahap Analisis
2.1.3.3.
Tahap Rancangan
2.1.3.4.
Tahap Penerapan
2.1.3.5.
Tahap
Penggunaan
2.1.4.
Tahap
Perencanaan (planning)
Sumber : Suryana (2012)
Langkah
yan dilakukan pada pengembangan informasi adalah merencanakan apa yang akan
dibuat saat akan melakukan pengembangan. Langkah-langkah yang dilakukan pada
tahap ini adalah:
2.1.4.1.
Identifikasi
masalah
2.1.4.2.
Definisi
masalah
2.1.4.3.
Menentukan
tujuan
2.1.4.4.
Identifikasi
kendala
2.1.4.5.
Membuat studi
kelayakan
2.1.4.6.
Mempersiapkan
usulan penelitian sistem
2.2.
Konsep SPK
SPK
hadir diikuti dengan temuan-temuan akan konsep sistem berbasis algoritma
terstruktur untuk menyelesaikan pemilihan keputusan. Karena hakikatnya,
pembuatan keputusan adalah proses memilih salah satu jenis keputusan dari
berbagai jenis alternatif keputusan. Maka tidak dapat dipungkiri, bahwa sistem
atau kaidah-kaidah optimasi harus dilibatkan didalam proses pembuatan keputusan
tersebut.
Sumber : Utama (2017)
3.
Model SIM dan
SPK
3.1.
Model SIM
Sumber : Marimin, Tanjung, Prabowo (2006)
Manajemen
dengan menggunakan pendekatan sistem informasi merupakan langkah yang mengarah
pada peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja. Disamping itu, juga dapat
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Perubahan kebiasaan dari
menggunakan sistem manual menjadi sistem elektronik diharapkan dapat menghasilkan
suatu ketepatan, kecepatan, dan keakuratan terhadap hasil pengolahan data dan
informasi dalam segala bidang. Suatu organisasi skala besar dan skala kecil
dapat terus berkembang, apabila organisasi tersebut memiliki dinamika yang
selaras dengan tuntutan lingkungan. Oleh karena itu, perlu upaya adaptasi atau
upaya menyelaraskan serta menghasilkan barang/jasa yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
3.2.
Model SPK
Terdapat
3 jenis model SPK diantaranya adalah :
3.2.1.
Iconic (scale)
Replica
fisik dari sistem biasanya dalam skala tertentu dari bentuk aslinya. GUI dan
OOPL adalah contoh dari model ini.
3.2.2.
Analog
Tak
seperti sistem yang sesungguhnya tetapi berlaku seperti itu. Lebih abstrak
daripada model Iconic dan merupakan representasi simbolis dari kenyataan.
Contoh: bagan organisasi, peta, bagan pasar modal, speedometer.
3.2.3.
Matematis
(kuantitatif)
Kompleksitas
hubungan dalam sistem organisasi tak dapat dipresentasikan dengan Iconic atau
Analog, karena kalaupun bisa akan memakan waktu lama dan sulit. Analisis DSS
menggunakan perhitungan numeric yang dibantu dengan model matematis atau model
kuantitatif lainnya.
4.
Peranan SIM dan
SPK dalam memecahkan masalah di bidang Psikologi
4.1.
Peranan SIM
dalam bidang Psikologi
Sebagai
bantuan untuk mengidentifikasi masalah dan pemahaman masalah. Ide utama dibalik
SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Manajer
menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah,
kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya. Hal ini sangat
berkaitan dengan Psikologi Industri dan Organisasi.
4.2.
Peranan SPK
dalam bidang Psikologi
Manfaat
dari SPK dapat dirasakan para karyawan berupa kemampuan mengkombinasikan
pengetahuan dengan informasi dalam bentuk spesifik dan tidak terstruktur untuk
pemecahan masalah. Sistem ini dapat memfasilitasi aplikasi bertahap dari
pengetahuan melalui kodifikasi peraturan keputusan pakar dan melekatkan mereka
dalam software yang berbasis sistem. Dan hal tersebut tentunya mempermudah
karyawan dalam pengolahan informasi terutama daalm pengambilan keputusan yang
tepat.
Daftar Pustaka
Al Fatta, H.
(2007). Analisis dan perancangan sistem
informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Djahir, Y.,
Pratita, D. (2015). Bahan ajar sistem informasi
manajemen. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Gaol, C. J.
(2008). Sistem informasi manajemen:
pemahaman dan aplikasi. Jakarta: Grasindo.
Lestari, B.,
Alhabsji, T., Astuti, E. S., Idrus, M. S. (2013). Praktik manajemen pengetahuan dan kinerja inovasi. Malang: UB
Press.
Marimin.
(2004). Pengambilan keputusan kriteria
majemuk. Jakarta: Grasindo.
Marimin.,
Tanjung, H., Prabowo, H. (2006). Sistem
informasi manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Garasindo.
Ranatarisza, M.
M., Noor, M. A. (2013). Sistem informasi
akuntansi: aplikasi pada administrasi bisnis. Malang: UB Press.
Sari, F.
(2018). Metode dalam pengambilan
keputusan. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Suryana, D.
(2012). Sistem teknologi informasi 4: perancangan sistem informasi.
CreateSpace Independent Publishing Platform.
Utama, D. N.
(2017). Sistem penunjang keputusan.
Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca.
Komentar
Posting Komentar